Perbedaan 3 Jenis Transmisi Matik : DUAL CLUTCH, CVT, dan MATIC A/T “ Biar Cepat Belajar Mengemudikan Mobil Matic”

OTOSPEEDMAGZ.COM – Salah satu tips cara agar cepat bisa mengemudikan mobil matic yakni dengan mengenali jenis transmisi itu sendiri.Hal ini juga sangat penting bagi para driver pemula yang akan belajar mengemudi.Memang ada kekurangan dan kelebihan di masing-masing jenis transmisi matik.

Dengan sobat mengenal perbedaan di setiap jenis transmisi matic,maka sobat akan lebih paham bagaimana kinerja dari setiap system transmisi matic.Pasalnya,mengemudikan mobil Manual dengan MAtic tentunya akan berbeda.Meskipun banyak orang yang mengatakan menyetir mobil matic sama dengan menyetir mobil Manual.

Kita mengetahui di Indonesia saat ini sudah banyak sekali varian transmisi matic,mulai dari jenis Dual clutch, CVT, hingga  transmisi matic A/T konvensional.Maka alangkah baiknya sobat pahami sebelum belajar menyetir mobil jenis matic.

Dengan kurangnya pemahaman akan transmisi matic,maka akab beresiko terjadinya slip ataupun mempercepat kerusakan pada system transmisi itu sendiri.Yang jelas,secara desain transmisi sudah tampak akan perbedaanya.

( Sekilas ) Cara Penggunaan Transmisi Matic AT Konvensional

Sebelum kita mengenal kinerja dari 3 jenis transmisi yakni AT,CVT dan Dual Cluth,maka ada baiknya sobat juga mengetahui cara penggunaan transmisi AT.Pasalnya transmisi ini memang yang paling banyak digunakan di mobil-mobil yang dipasarkan di Indonesia.

Agar berkendara lebih aman yakni memperoleh pengereman mesin yang lebih optimal,maka sobat harus mengetahui arti kode pada Tuas Matik AT : 

P = Untuk parkir, star mesin, dan juga melepas kunci kontak

R = Untuk Reverse atau  mundur 

N = Untuk Posisi Netral

D = Untuk Driving normal atau digunakan saat berkendara normal 

3 = Untuk Pengereman mesin

2 = Untuk Pengereman mesin yang lebih kuat

L = Untuk mendapatkan Pengereman mesin yang paling maksimum atau gigi paling rendah.

Kita akan mengambil contoh cara penggunaan transmisi AT pada Daihatsu Terios,dengan kondisi mobil akan melewati jalan menurun.

Saat kecepatan +- 75 Km / jam,dan keadaan jalan mulai menurun maka sebaiknya pindahkan Tuas ke “3” atau hanya sampai gigi 3.

Saat kendaraan mulai dilakukan pengereman,maka kecepatan akan menurun kurang dari kcepatan 80 Km/jam,maka Tuas dipindahkan ke posisi “2” atau setara dengan gigi 2.Maka mobil akan mendapatkan tingkat pengereman mesin atau engine brake yang lebih kuat.

Jika kondisi jalan menurun tajam,maka sebaiknya pilih gigi yang paling rendah yakni dikisaran kecepatan 20 – 35 Km /jam,maka oindahkan Tuas transmisi ke posisi “1” atau gigi 1.Di gigi inilah tingkat pengereman mesin yang paling maximal.

JANGAN POSISIKAN TUAS TRANSMISI MATIK DI POSISI “D” SAAT KENDARAAN MELEWATI JALANAN DENGAN TURUNAN TAJAM.

TUAS POSISI “2” ATAU “3” HANYA UNTUK JALAN TURUN ATAU MENANJAK,JIKA TERLALU LAMA DALAM KONDISI INI MAKA KEMUNGKINAN KERUSAKAN TRANSMISI LEBIH BESAR ( KARENA OVERHEATING ).

Sistem Transmisi Mobil Automatic di Indonesia : Dual Clutch, CVT, dan Transmisi Matic A/T

1.Jenis Transmisi AT ( automatic konvensional )

Bisa dibilang transmisi ini paling banyak digunakan oleh kendaraan roda empat di Indonesia.Karena memang untuk transmisi AT sistem transmisi matic Torque Converters ini sangat mudah untuk digunakan yakni lebih sederhana dan praktis.

Kelebihan dari transmisi AT yakni harga mobil dengan matic AT yang terbilang paling terjangkau dibandingkan dengan jenis matic lainya.Hal ini juga menjadi factor kenapa banyak sekali masyarakat Indonesia menggunakan mobil bertransmisi ini,selain penggunaanya yang mudah.

Sedangkan kekurangan dari transmisi AT ini yakni konsumsi BBM yang lebih boros dibandingkan dengan jensi matic lainya.Diantara mobil-mobil di Indonesia yang menggunakan transmisi matic AT yakni Suzuki ertiga, mobil Xenia, Toyota Avanza dan Daihatsu Terios,dll ( keluaran generasi lama ).

2.Jenis Transmisi CVT

Singkatan dari CVT yakni Continuously Variable Transmission.Sistem transmisi ini termasuk keluaran baru di Indonesia,karena memang sebelumnya masih jarang mobil di pasaran yang menggunakan jenis ini.

Transmisi ini menggunakan system puli dan penggeraknya menggunakan sabuk baja,hal ini yang membuat perpindahan di setiap gigi menjadi lebih halus dibandingkan AT.Sebenarnya untuk kendaraan roda dua juga telah diterapkan transmisi  jenis CVT seperti HONDA VARIO.

Sebelum keluaranya All New AVanza,XENIA,Xpander terbaru,memang merk-merk mobil ini masih tipe AT.Dengan kemajuan jaman dan persaingan di pasar otomotif,maka banyak pabrikan mobil sudah menerapkan system transmisi CVT ini.

3.Jenis Transmisi Matic Sistem Dual clutch ( transmisi kopling ganda )

Jika jenis transmisi AT dan CVT didominasi oleh mobil-mobil dengan harga yang dibilang masih terjangkau,namun berbeda dengan transmisi matic sistem Dual clutch.

Pasalnya Dual Cluth ini sering digunakan oleh mobil-mobil kelas premium seperti Lamborghini.Karena memang secara teknologi memang telah didukung dengan teknologi yang lebih canggih.Hal ini terasa pada bobot transmisi Dual clutch yang lebih berat.

Bobot transmisi matic sistem Dual clutch yang lebih berat ini dikarenakan ,memang didalam komponen transmisi telah ada tambahan Dual Cluth.Perpindahan gigi juga lebih halus dan cepat dibandingkan dengan CVT,apalagi AT.

Kenapa kinerja transmisi ini lebih halus dan minim hentakan?,karena Transmisi matic sistem Dual clutch mempunyai dua baris deret gear pada gigi transmisinya.Gear genap dan Gear ganjil ini ditempatkan secara bersebelahan.

Maka  dari itu,system transmisi Dual Cluth juga disebut dengan transmisi kopling ganda.

Dan yang harus sobat ketahui yakni biaya perawatan mobil dengan transmisi matic lebih mahal dibandingkan dengan mobil transmisi Manual.Maka sebaiknya pahami dahulu dengan cermat cara penggunaan atau saat akan memulai belajar menyetir mobil jenis matic.

Jika memang belum paham secara praktek,ada baiknya sobat meminta bantuan teman atau jasa pengajar les menyetir mobil agar tepat dalam penggunaan mobil.Hal ini juga akan mengurangi resiko kerusakan transmisi matic karena kesalahan prosedur.

Bagikan Artikel ini